Rabu, 19 Desember 2012

Cerita ibu ku yang mempunyai penyakit kanker rahim S.3


Tahun 2010 bulan september,Suatu hari ibu ku merasa sakit pada bagian perut,diapun seperti belum sadar ketika dia mempunyai penyakit itu,semua nya pun tidak tahu sama sekali,penyakit yang ada dalam perut ibu ku.di bulan november ibu ku sudah mulai merasakan sakit itu hingga pingsan,karena tidak kuat menahan perih yang ada di dalam perut,ke’esokan hari nya dia di bawa ke dokter untuk memeriksa mengapa di dalam perut nya itu sakit,lalu ketika sudah di periksa diapun keluar dari pintu sambil menahan air mata yang ingin menetes dari pipinya,dia pun mengatakan sambil menahan air matanya,bawha dia mempunyai penyakit kanker rahim stadium 3,di sana aku dan kakak ku yang laki-laki merasa kaget,bagaimana penyakit itu bisa sampai stadium 3,sedangkaan ibu ku baru merasakan sakit pada bulan September,
Dan dari manakah penyakit itu datang.

Memasuki tahun 2011,ibu ku mulai di rawat ke RS.Sari asih yang terletak di kota tangerang.karena penyakit nya tambah parah,sesudah di rawat selama 7 hari di RS.sari asih,ibu ku merasa pulih kembali,dan dia pun di bawa pulang kerumah.
Pada bulan april dia di bawa lagi karena penyakit itu datang kembali,suatu hari dia di bawa pindah ke RS.siloam hospitals yang berada di dekat lippo karawaci tangerang.di hari pertama dia di sana tidak sadarkan diri selama 5 jam,dia pun di rawat selama 3 minggu,ketika sudah pulih dan di bawa pulang dari RS.siloam ,dia pun bisa mengerjakan aktivitas seperti mengikuti pengajian,dan lain-lain.
Aku disana sudah senang karena ibu ku sudah pulih,pada bulan mei 2011 ibuku merasakan sakit itu kembali,dan kebetulan aku di bulan itu sudah selesai ujian sekolah,dan akan melaksanakan perpisahan dari sekolah karena ingin lulus-lulusan,pada tanggal 23&24 aku pun berangkat ke sekolah untuk pergi,sebelum aku berangkat ibu ku mengatakan “apakah km bisa tidak usah ikut perpisahan itu” aku pun menjawab “aku tidak bisa karena acara itu 1x seumur hidup”,ibu ku pun menjawab “klo itu mau kamu ya sudah,tapi kamu jangan menyesal jika suatu hari nanti kamu tidak bertemu dengan ibu seumur hidup mu”.
Aku pun kaget,dan merasa gelisah,ke’esokan hari nya aku pun berangkat pagi-pagi,dan pada pagi hari pun ibu ku sudah bangun untuk menyiapkan barang-barang perlengkapan ku untuk berangkat.dan aku pun berterima kasih,lalu aku berangkat untuk mengahadiri perpisahan selama 1 hari 2 malam itu,ke’esokan hari nya aku pun pulang pada pukul 20.30 malam,di sana aku capek dan ibu ku menyuruh ku untuk memijat nya,aku berkata “aku lelah dan ingin segera tidur,di sana ibu ku merasa sedih,dan aku pun tidur,pada pagi hari,ibu ku menyuruh ku untuk menelphone tetangga ku yang lama untuk datang kerumah,pada siang hari jam 10.15 rumah ku di penuhi orang karena ibu ku sekarat,disana lah aku mulai menyesal mengapa aku tidak menghabiskan waktu ku dengan ibu ku,pada pukul 12.30 aku pun di suruh shol
at untuk ibu ku,Ibuku pun sudah mulai tidak sadar,aku pun sholat dan mengambil air wudhu untuk sholat,pada saat aku sudah mengambil air wudhu semua orang mengatakan inalillahi,aku merasa kaget dan langsung lari kearah ibu ku,dan di sana ibu ku sudah menghembuskan nafas terakhirnya,yang tangan nya terletak pada tangan kakak

Mamah


Mamah, di saat seharusnya kau beristirahat dan menikmati apa yang telah kau usahakan
Petaka itu datang, Ia pergi, meninggalkan tanggung jawabnya mencari kesenangan pribadi
Kau jatuh dan sakit, kutahu itu. Kau perih dan nelangsa aku juga tahu itu.
Namun aku juga tahu, kau wanita yang tegar dan kuat, bak beringin, menjulang dan kokoh bak kelapa.
Kau terima segala beban yang ditinggalkannya
dengan penuh rasa sabar.
Kau tetap usahakan setiap kebutuhan utama
maupun sampingan bagi putra-putramu terpenuhi
Kau usahakan dengan setiap tetes keringatmu dan jerih payahmu.
Kini kau tak muda lagi Mamah, penyakit kanker mu terus menerus menyerangmu.
Kau mengeluh tentang penyakit kanker mu,
namun kau tak pernah mengeluh untuk memenuhi kebutuhan anak-anakmu.
Kini kau tak muda lagi Mamah.
Di saat wanita yang lain sibuk merawat kecantikan
Kau sibuk merawat putra-putramu.
Memberikan nasihat bagaimana tegar menghadapi kejamnya manusia dan kerasnya kehidupan
 Bagaikan air yang terus mengalir, demikian pula kasihmu Mamah
Jikalau mereka berkata surga berada di telapak kaki ibu,
maka bagiku kau lah surga itu sendiri
Karena di dadamu aku merasa tenang, dan dalam jiwamu aku merasa terpe
nuhi

Untuk ibu ku tercinta dan mengenang kasih sayang nya


Di saat ibu ku sakit , aku tidak ada di sisi nya
aku hanya memikirkan bermain bersama tmn-tmn ku di luar rumah,
sedang kan di dalam rumah ,ibu ku menahan sakit yang sudah tidak bisa di sembuhkan,
ibu ku di dalam rumah dan hanya berbaring di ranjang yang sudah bertahun-tahun di pakai,
dan meringis ke sakitan yang menahan rasa sakit dalam tubuh nya,
ibu ku hanya mengeluh kapan kah pernyakit ini sembuh,
namun aku tidak bisa berbuat apa-apa,
tetapi di saat diriku sakit , ibu ku selalu di sisi ku
dan menjaga ku setiap malam berdoa agar sakit yang aku rasakan dalam tubuh ku sembuh,
ibu ku selalu memperhatikan ku ketika aku kesakitan , meringis , mengeluh .
dan ibu ku selalu perihatin akan aku keluar rumah untuk bermain,
terkadang jika aku tidak ada di rumah, ibu ku selalu memikirkan ku,sedang apakah diriku di luar rumah.

Andaikan waktu bisa di putar ulang kembali,aku tidak akan mengulanginya lagi.
tapi semuanya hanya lah tinggal kenangan yang cuma bisa di ingat dalam pikiran ku.

sedang apakah mama di sana,aku ingin bertemu mama jika ajal sudah menjemput ku.

AKU SAYANG MAMA,
MAMA MEMANG PALING HEBAT DALAM HIDUP KU,
HANYA SENDIRI MENGURUS KE TIGA ANAK NYA.
AKU BERTERIMA KASIH UNTUK MAMA YANG SUDAH MELAHIRKAN DAN SUDAH MEMBESARKAN KU